Mengapa Perilaku Anggota Organisasi Dapat Mempengaruhi
Organisasi
Perilaku anggota dapat
memengaruhi bagi organisasi itu sendiri, karena seluruh komponen perusahaan itu
berpotensi memberikan citra bagi orang lain. Menurut Kriyantono (2008),
pendekatan Public Relations itu ada dua, yaitu Public Relations sebagai metode
komunikasi dan Public Relations sebagai teknik komunikasi. Public Relations melalui
metode komunikasi itu adalah segala kegiatan Public Relations yang dilakukan
secara terencana dan sistematis yang memiliki divisinya tersendiri serta
memiliki seorang manajer Public Relations. Tentunya, yang dilakukan divisi ini
adalah menjalankan segala kegiatan Public Relations. Contohnya adalah jika
sebuah perusahaan ingin memiliki citra yang baik serta segala kegiatan
komunikasinya berjalan dengan lancar, maka sebaiknya perusahaan itu membuat
divisi Public Relations. Dengan adanya divisi Public Relations yang terpisah
dari divisi lain maka artinya divisi Public Relations dapat menjalankan
fungsinya sebagai penghubung terhadap masyarakat dengan baik. Kondisi seperti
ini akan berdampak besar bagi perusahaan karena dengan adanya pembagian kerja
yang lebih terfokus maka hasilnya dapat menjadi lebih baik lagi. Berbeda dengan
perusahaan yang tidak memiliki divis Public Relations tersendiri, perusahaan
tersebut pastinya akan kesulitan menangani pekerjaan Public Relations jika
ditangani oleh divisi lainnya yang memiliki jobdesk berbeda dari Public
Relations.
Public Relations sebagai
teknik komunikasi, adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh anggota dan
seluruh komponen yang berada dalam organisasi dapat berpengaruh bagi citra
perusahaan itu sendiri. Menurut Kriyantono (2008), disini berlaku prinsip yang
menjelaskan bahwa “everybody is a PR” atau semua orang adalah seorang PR atau
bisa dibilang sebagai “you are PR of yourself” yang artinya adalah anda adalah
PR dari diri anda sendiri. Jadi, tentunya setiap komponen dalam organisasi
memiliki peluang sebagai seorang PR bagi organisasi tersebut. Maka dari itu,
kita sebagai anggota dari organisasi kita haruslah memperhatikan sikap,etika,
serta tingkah laku kita. Jikalau kita melakukan kesalahan, apalagi di depan
publik maka dapat berdampak buruk bagi organisasi kita. Publik biasanya akan
menjeneralisasikan kejadian yang kita perbuat sebagai tindakan dari organisasi
kita.
Kita ambil contohnya dari
kasus baru-baru ini. Kejadian kartu kuning untuk Jokowi yang dilancarkan oleh
Ketua BEM UI yang menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Di bagian
kontranya, kita dapat melihat bahwa aksi yang dilancarkan Ketua BEM UI itu
berdampak juga bagi nama universitasnya. contoh lainnya adalah ketika seorang
pengantar pizza dari perusahaan Pizza Hut di negara bagian Virginia, Amerika
Serikat, mengantarkan pizzanya untuk pelanggan dengan berisikan jokes didalamnya.
Tetapi, semua berakhir dengan dipecatnya kurir tersebut karena jokes yang ia
berikan bersifat mesum dan dibaca oleh ibunda dari sang pemesan pizza tersebut.
Alhasil, pengantar pizza tersebut yang menerima imbasnya, padahal jokes
tersebut adalah request dari sang anak sendiri. Dari cerita tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa kita sebagai anggota dari sebuah organisasi seharusnya
dapat berpikir lebih dalam tentang dampak yang kemungkinan terjadi lebih besar
jika kita melakukan sesuatu. Meskipun pada dasarnya bukan kita yang bersalah,
tetapi karena kita terikat dengan organisasi yang otomatis terseret namanya
juga dalam kasus yang dapat menghilangkan kredibilitas pelanggan, maka pada
akhirnya kita juga yang akan menerima ganjarannya secara langsung, seperti yang
berujung pada pemecatan diri kita sendiri dari organisasi. Jadi, kita sebagai
salah satu dari anggota organisasi haruslah menjaga sikap kita agar orang lain
tidak memberi penilaian buruk terhadap kita dan organisasi kita.
Mengapa Publisitas Penting Bagi Humas?
Publisitas sangatlah penting bagi semua
perusahaan atau organisasi. Tidak hanya itu, publisitas sebenarnya sangatlah
penting bagi setiap individu-individu yang ada karena publisitas itu adalah
publikasi atas segala kegiatan dari perusahaan atau organisasi itu yang
disebarluaskan melalui media massa yang jaringannya sangat luas dengan tujuan
untuk mengenalkan produk-produknya kepada khalayak luas agar dapat dikenal
tanpa membayar sedikitpun kepada media atau pihak tertentu. Sementara itu,
publikasi menurut Kriyantono (2008, h.40) adalah kegiatan mengenalkan
perusahaan sehingga umum dapat mengenalnya. Menurut Otis Baskin, dkk
menyebutkan bahwa publikasi berita tentang organisasi atau individu itu tidak
perlu membayar waktu atau tempat. Maka dari itu, publisitas itu sangatlah penting bagi sebuah
perusahaan karena dengan adanya penyebarluasan secara massal dan luas dapat
membuat perusahaan itu lebih memiliki informasi bagi publik. Publikasi berasal dari kata"publicare" yang artinya adalah "untuk umum" Artinya, publik
dapat mengetahui segala kegiatan yang terjadi pada perusahaan tersebut.
Publisitas itu bagian dari kegiatan Public Relations yang mengandalkan media
sebagai sarananya. Untuk disoroti media, perusahaan itu haruslah memiliki
sesuatu yang khas dari perusahaan atau organisasi itu sendiri seperti prestasi,
inovasi baru, terobosan teknologi baru, ataupun segala momen yang unik dari
perusahaan atau organisasi tersebut. Sehingga, tugas dari Public Relations ini haruslah memanfaatkan momen-momen tersebut
agar menjadi sebuah karya jurnalistik yang dapat menaikkan citra dari
organisasi tersebut di mata publiknya. Selain itu, seorang Public Relations harus menghindari adanya kesenjangan informasi
antara publik dengan organisasi karena dapat merusak citra perusahaan yang
sudah tercipta di masyarakat. Kriyantono (2008) menerangkan bahwa publisitas
dan publikasi itu berbeda:
Publisitas adalah publikasi yang
menggunakan media massa sebagai sarana penyebarluasan informasi. Publisitas
adalah publikasi perusahaan yang dimuat oleh media massa. Dengan demikian, pengertian
publikasi lebih luas dan publisitas adalah bagian dari aktivitas publikasi. (h.41)
Publisitas sendiri memberikan dampak
yang besar bagi perusahaan dan masyarakat, dampak bagi sebuah perusahaan:
- Adanya penyebarluasan informasi yang dapat berdampak pada rasa kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan tersebut, karena dengan adanya publisitas otomatis perusahaan tersebut telah memperkenalkan dirinya pada publik.
- Informasi yang dipaparkan di dalamnya itu berisi fakta dan bukanlah sesuatu yang direkayasa. Publisitas memungkinkan penyebarluasa suatu fakta dan dapat mengedukasi para pembacanya.
- Publisitas sebenarnya adalah suatu kejadian yang nyata yang terjadi pada suatu perusahaan. Tetapi, media langsung meliputnya dan dijadikan sebuah berita untuk disebarluaskan ke masyarakat. Maka, berita yang terkandung itu adalah berita hasil jurnalistik tanpa rekayasa dan pihak yang terkait tidaklah membayar kepada media untuk diliput, melainkan karena media ingin meliputnya.
- Berita yang disampaikan itu tentunya bukanlah sebuah advertisement atau sebuah iklan. Berita ini haruslah tidak berisi sesuatu yang menjual dan haruslah bersifat objektif. Misalkan, media sedang meliput sebuah restoran yang mendapatkan penghargaan ternama, maka jika media ingin meliputnya haruslah menggunakan bahasa yang objektif dan tidaklah mengandung unsur yang menawarkan produk suatu restoran tersebut karena publisitas suatu peristiwa itu sifatnya bukan seperti periklanan.
- Publisitas dapat menjelaskan produk kita secara lebih detail serta perusahaan kita. Publisitas dapat memuat tentang keunggulan suatu produk kita serta dapat menaikkan sisi positif dari perusahaan kita meski kita tidak membayarnya. Selain itu, ini juga dapat menaikkan kredibilitas masyarakat karena yang membahas ini adalah media massa, bukan perusahaan itu sendiri yang mengiklankan produk beserta perusahaaannya.
Apa Itu PR dan Humas? Apa Bedanya?
Di dalam bidang bisnis sebuah perusahaan
pastinya memerlukan divisi yang menangani yang berkaitan dengan publik sebagai
narahubung ataupun pengantar pesan dan informasi bagi publik. Divisi itu
ternyata ada, yaitu Humas ataupun Public Relations.
Humas adalah kependekan dari kalimat
Hubungan Masyarakat. PR adalah akronim dari Public Relations. Humas dan PR
seringkali dianggap sama oleh banyak orang. Banyak orang berasumsi bahwa
kalimat Hubungan Masyarakat jika diartikan ke Bahasa Inggris maka hasilnya
adalah Public Relations. Padahal, menurut Rachmat Kriyantono (2008), istilah
“public” dalam Public Relations itu artinya berbeda dengan masyarakat, bahkan
terlalu luas untuk dikategorikan sebagai masyarakat. Menurutnya, publik itu adalah bagian dari
masyarakat itu sendiri. Publik itu memiliki kepentingan yang sama dan mengikat
anggota satu sama lainnya. Publik itu bercirikan:
- Memiliki fokus yang sama,tujuan yang sama,serta kepentingan yang sama terhadap suatu isu atau objek tertentu.
- Meski tidak terdapat dalam satu wilayah secara geografis tetap dianggap publik walaupun berada dalam tempat yang jauh dan tidak saling mengenal satu sama lainnya. Contohnya, ketika penonton dari acara program Ini Talkshow di NET TV menonton acara tersebut, maka audiens dari program Ini Talkshow itu dapat disebut sebagai publik. Meskipun tiap penonton menyaksikannya dari tempat yang berbeda-beda.
Public Relations
mengandung kata publik. Maka dari itu salah satu tugas dari Public Relations pastinya membidik
publik. Publik ini sendiri cukup luas, bisa jadi publik dari jasa transportasi
bisa jadi publik dari perusahaan makanan. Namun, menurut Kriyantono (2008)
publik dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu publik internal dan eksternal. Publik
internal itu berisi publik yang berada dalam organisasi atau perusahaan
tersebut seperti CEO, manajer, direksi, anggota divisi, pesuruh (Office Boy), dan Stockholder. Karyawan beserta keluarganya pun juga terhitung sebagai
publik. Publik eksternal terdiri dari antara lain konsumen atau pelanggan,
komunitas, kelompok-kelompok masyarakat (kelompok penekan atau pressure group, lembaga swadaya masyarakat), pemerintah, bank,pemasok, media
massa dan sebagainya. Public Relations memiliki
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan publik internal maupun eksternal,
kegiatan untuk publik internal disebut sebagai internal relations sedangkan
untuk publik eksternal disebut external
relations.
Nama dari public relations itu
sendiri memang kerap menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat ini. Secara
umum, PR itu adalah kegiatan yang dilakukan lembaga atau peorangan untuk yang bertujuan
untuk membentuk hubungan yang baik dengan publik sekitar. Tujuan utamanya itu
adalah untuk “mengambil hati publik” agar tujuan dari lembaga atau peorangan
itu tercapai dengan baik.
PR sendiri mempunyai fungsi
manajemen yaitu untuk mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan
aturan seseorang atau lembaga demi kepentingan publik dalam melaksanakannya
suatu program kegiatan untuk memperoleh pengertian dan penerimaan publik
(Bertrand R. Canfield, 1964, h.4)
Menurut Howard Bonham, PR itu adalah
seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat
memperdalam kepercayaan publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam
kepercayaan publik terhadapt seseorang atau lembaga.
Fungsi dari PR itu sendiri menurut
Bertrand R. Canfield (1964) yaitu:
- Mengabdi kepada kepentingan umum
- Memelihara komunikasi yang baik
- Menitikberatkan moral dan tingkah
laku yang baik
Kegiatan PR itu sangatlah beragam,
mulai dari membuat Press Release, berpidato, hingga membuat tulisan-tulisan.
Tugas keseharian seorang PR itu sebenarnya adalah dalam bidang jurnalistik,
jadi kesehariannya adalah mencatat.
Kalau Humas itu menangani hubungan
dengan lembaga dan masyarakat. Tetapi, kegiatan Humas itu terbilang sebagai
kegiatan PR.
Fungsi dan Bidang Pekerjaan Humas
Fungsi atau peranan adalah harapan
publik terhadap yang seharusnya dilakukan komponen tersebut sesuai dengan kedudukan
jabatannya. Misalkan, seorang Public
Relations menjabat sebagai penghubung antara perusahaan atau organisasi
dengan publik. Jika sang Public Relations
tidak dapat menjalankan perannya baik sebagai narahubung publik dengan
perusahaan atau organisasi ataupun menjaga citra dari perusahaan atau
organisasi tersebut maka sang Public Relations
tidak dapat menjalankan perannya atau fungsinya di dalam perusahaan atau
organisasi tersebut.Pada dasarnya masyarakat banyak beranggapan bahwa humas
adalah Public Relations itu sendiri.
Tetapi, sebenarnya tugas humas dan PR sedikit berbeda, tetapi masih dapat
dibilang sama. Secara garis besar, tugas seorang humas adalah untuk menjaga
citra organisasi sebaik-baiknya di hadapan publik. Menurut Edward L. Bernays [1],
tugas dari seorang humas adalah sebagai:
- · penerangan atau pemahaman kepada publik. Contohnya: ketika perusahaan atau organisasi kita diterpa oleh isu yang tidak mengenakan, seperti adanya isu bahwa produk kita mengandung bahan baku yang tidak laik konsumsi. Maka, seorang PR harus dapat mengklarifikasi akan isu tersebut.
- · melaksanakan persuasi kepada publik agar sikap dan tingkah laku publik berubah. Contohnya: ketika publik ragu akan produk kita, misalkan produknya adalah sebuah susu bubuk yang baru-baru ini terkena isu susunya mengandung zat berbahaya bagi tubuh maka tugas dari seorang humas itu haruslah membujuk publik agar tidak menyikapi isu tersebut dan humas itu haruslah menunjukkan bahwa produknya itu aman dikonsumsi agar konsumen kembali percaya dengan produk kita, barulah konsumen akan mempertimbangkannya lagi dan kita dapat membujuknya lebih intens lagi dengan cara misalkan menjamin produk kita dengan sertifikat BPOM-RI dan sertifikat halal MUI.
- · mengusahakan untuk mempersatukan sikap dan perilaku lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya. Contohnya: ketika ada masyarakat yang merasa terganggu dengan aktivitas organisasi kita, maka tugas humas adalah sebagai penghubung antara organisasi dengan masyarakat agar terciptanya solusi win-win, serta humas juga harus menciptakan kondisi agar masyarakat berubah persepsinya tehadap organisasi kita, misalnya dengan diadakannya sosialisasi ke masyarakat dan penerbitan pencapaian dari organisasi tersebut di media sosial dan sebagainya.
Selain itu, Kriyantono (2008)
mengatakan secara garis besar tugas-tugas dari humas adalah:
- · memelihara komunikasi yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya (maintain good communication)
- · melayani kepentingan publik dengan baik (serve public’s interest)
- · memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik (maintain good morals & manners)
sedangkan Cutlip&Center[2]menyebut
fungsi Public Relations sebagai
berikut:
·
menunjang kegiatan manajemen dan
mencapai tujuan organisasi.
- · Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dan perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada perusahaan.
- · Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan perusahaan untuk kepentingan umum.
- · Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan publik, baik internal maupun eksternal
Foundation for Public Relations Research and education mengumpulkan 65 praktisi Public
Relations dalam sebuah studi. Studi tersebut menghasilkan beberapa poin-poin
penting tentang fungsi dari Public
Relations, hasil tersebut menjelaskan bahwa fungsi Public Relations dalam fungsi manajemen adalah:
- · Membantu memelihara dan menjaga komunikasi, pengertian,penerimaan dan kerjasama antara organisasi dan publiknya.
- · Mencakup manajemen masalah dan isu-isu
- · Membantu manajemen selalu memberikan informasi pada dan responsif terhadap opini publik
- · Mendefinisikan dan menekankan pada tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik
- · Membantu manajemen selalu mengikuti dan memanfaatkan perubahan
- · Melayani sistem pencegahan awal untuk mengantisipasi tren
- · Menggunakan riset dan teknik komunikasi yang beretika sebagai alat-alat pokok.
Bidang pekerjaan dari humas menurut
Kriyantono (2008) dapat disingkat menjadi PENCILS:
- Publication and Publicity
- Events
- News
- Community Involvement
- Identity-Media
- Lobbying
- Social Investment
[1]
Dikutip dari H.A.W, Widjaja.(2008). Komunikasi
dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: PT.Bumi Aksara.
[2]
Dikutip dari dalam buku Kriyantono, Rachmat.(2008).Public Relations Writing: Teknik
Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat. Jakarta: Prenamedia
Group, mengutip dari buku Effective
Public Relations, Prntice Hall, New Jersey, Inc., Upper Saddle River, 2000.
Faktor yang Mempengaruhi Publisitas
Ada banyak perusahaan di dunia ini,
ada perusahaan yang namanya terkenal dan ada juga yang tidak terlalu terkenal.
Terkenal disini maksudnya adalah pada saat perusahaan tersebut mengiklankan
perusahaannya kepada publik sehingga publik secara tidak sadar mengetahui
keberadaan perusahaan tersebut. Peristiwa tersebut dapat dikatakan sebagai
publisitas apabila tidak membayar media untuk menyorotnya. Publisitas sendiri
adalah kegiatan dari Public Relations dalam
rangka memberikan citra positif bagi perusahaan atau organisasi tersebut.
Sehingga, ketika publik melihat perusahaan atau organisasi tersebut maka yang
akan mereka persepsi adalah segala sesuatu yang positif dari perusahaan atau
organisasi tersebut. Publisitas itu dilakukan oleh para media terhadap
organisasi kita terkait dengan peristiwa yang terjadi di organisasi kita,
biasanya peristiwa tersebut terbilang unik.
Seorang praktisi Public Relations dituntut untuk menjaga
arus informasi yang masuk dan keluar agar hubungan antara perusahaan atau
organisasi dengan publiknya berjalan dengan lancar dua arah serta adanya
hubungan timbal balik. Informasi adalah hal yang dapat menghilangkan keraguan
seseorang dan dapat memenuhi kebutuhan seseorang dalam situasi tertentu. Ketika
kita menyampaikan informasi atau menyebarkannya kepada orang lain kegiatan ini
disebut sebagai publikasi. Kata publikasi itu berasal dari kata “publicare” yang artinya “untuk umum”. Jadi,
publikasi adalah kegiatan mengenalkan perusahaan sehingga umum (publik dan
masyarakat) dapat mengenalnya.
Publikasi dan publisitas nampak
serupa kalimatnya, nyatanya kegiatannya pun juga sama, yaitu mengenalkan perusahaan
kepada pihak luar. menurut Kriyantono (2008) publisitas dan publikasi itu
berbeda dan perbedaannya terletak pada media yang digunakan. Media yang
digunakan oleh publikasi itu sangatlah beragam, bisa dari tulisan jurnalistik,
melalui media massa, serta periklanan dan media tersebut bisa jadi dibayar oleh
perusahaan atau organisasi tersebut. Sebaliknya, publisitas adalah publikasi
perusahaan yang dimuat oleh media massa itu sendiri tetapi dalam bentuk bukan
perikalan atau non-advertorial. Publisitas
itu publikasi yang menggunakan media massa sebagai sarana penyebarannya, sama
seperti maksud dari publikasi. Antara publikasi dan publisitas terletak pada uang
yang dikeluarkannya, selain itu publisitas dapat dibilang sebagai bagian dari aktivitas
publikasi itu sendiri karena arti dari publikasi itu cukup luas.
Banyak perusahaan di Indonesia yang
ingin memperoleh publisitas dari media massa yang ada. Karena publisitas dapat
menghilangkan keraguan yang timbul pada setiap publik akan organisasi kita.
Selain itu, publisitas juga dapat memberitahu segala kegiatan kita serta
pencapaian kita pada bidang tertentu, misalnya Universitas Brawijaya yang
mendapatkan publisitas dari koran lokal tentang kegiatan kampanye sosialisasi
bahaya rokok di sekitar kampus faktanya dapat menarik perhatian publik terhadap
Universitas Brawijaya itu sendiri. Publisitas cenderung lebih dipercaya oleh
publik karena sifatnya yang non-advertorial dan lebih kredibel untuk dipercaya
di mata khalayak media karena berita yang disajikan menimbulkan persepsi dan
makna bahwa:
·
Berita tersebut adalah fakta yang
tak dapat direkayasa
·
Penulis dari berita adalah media itu
sendiri, bukan dari perusahaan atau organisasi tersebut
·
Media di mata khalayak dianggap sebagai
sumber informasi yang dapat dipercaya
·
Informasi atau berita tidak menampilkan
promosi dari suatu barang
Selain itu, publisitas itu tidaklah
membayar layaknya kita menyewa kolom di koran ataupun membayar harga untuk
diliput media. Publisitas tidak perlu membayar karena bisa dibilang medialah
yang membutuhkan liputan tentang perusahaan atau organisasi kita, bukan kita yang
sedang mencari-cari media. Terakhir, publisitas itu dapat memungkinkan
pemberitaan tentang produk kita dan perusahaan lebih detail, biasanya di dalam
publisitas itu sendiri membahas tentang keunggulan dari perusahaan itu atau prestasi
dari perusahaan itu serta dapat memungkinkan juga menceritakan tentang
keunggulan produk kita.
Sumber:
Kriyantono, R. (2008). Public Relations Writing : Teknik Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat. Jakarta: Prenadamedia Group. 2008.
Rainer, D.(2017, 7 September). Pengertian Humas, Fungsi, Tujuan, Prinsip, Tugas, Manfaat, Contoh Terlengkap. Dapat diakses di http://www.spengetahuan.com/2017/09/pengertian-humas-fungsi-tujuan-prinsip-tugas-manfaat-contoh.html diakses pada tanggal 3 April 2018
Septiani, L.(2016, 28 Agustus). Perbedaan Public Relations Dengan Humas. Dapat diakses di http://larasseptianimanajamenpr.blogspot.co.id/2016/08/perbedaan-public-relations-denga-humas.html?m=1 diakses pada tanggal 3 April 2018
http://www.tribunnews.com/internasional/2017/12/18/gara-gara-iseng-guyon-pegawai-pizza-hut-dipecat?page=2 diakses pada tanggal 3 April 2018
Komentar
Posting Komentar